Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrim akan menaungi wilayah Indonesia Timur termasuk Provinsi Maluku Utara (Malut) mulai 1-3 Juli 2025. Himbauan agar waspada pun disampaikan bagi aktivitas pelayaran atau nelayan yang melaut.
Ternate, Pijarpena.id
Ketua Tim Kerja Analisa Data dan Informasi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maluku Utara, Zaki Alin Nuary mengungkapkan, cuaca ekstrim diperkirakan akan di wilayah Maluku Utara saat ini dan akan berlangsung sekitar tiga hari kedepan.
“Diprediksi masih berpotensi adanya hujan sedang maupun lebat. Bahkan ada beberapa wilayah yang diprediksi berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat,” ujarnya saat ditemui wartawan, Selasa (01/07/2025).
Dikatakan, wilayah yang berpotensi terjadi intensitas hujan lebat yakni Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Halmahera Tengah (Halteng), Halmahera Selatan (Halsel), Kepulauan Sula (Kepsul) dan Pulau Taliabu.
Lebih lanjut, Zaky, warga di beberapa wilayah harus lebih waspada karena memiliki intensitas hujan lebat hingga sangat lebat yang masuk dalam peringatan BMKG pusat yakni wilayah Kepulauan Pulau Taliabu, Halmahera Selatan dan Halmahera Tengah.
“Kondisi ini diakibatkan adanya gangguan atmosfer berupa bibit siklon tropis 98W yang sangat berpengaruh terhadap cuaca sehingga ini mengakibatkan adanya cuaca ekstrim,” ungkap Zaky.
Selain itu, ia menambahkan cuaca ekstrim ini juga berpengaruh pada musim peralihan, dari musim hujan beralih menuju musim kemarau. Diperkirakan musim kemarau akan berlangsung pada bulan Agustus mendatang.
Selain itu, sesuai pemantauan kondisi perairan khususnya bagian selatan seperti sekitar Bacan, Obi, Sanana, Mangoli, Capalulu hingga Pulau Taliabu Bobong, itu memiliki kondisi angin yang kencang dan kondisi gelombang yang tinggi.
“Kami menghimbau kepada masyarakat yang beraktivitas pelayaran maupun aktivitas di laut agar selalu waspada dan berhati-hati,” pungkasnya menghimbau. (rud/fm)