Polemik seputar status kepemilikan Stadion Gelora Kie Raha (GKR), ikut disoroti pendukung fanatik Malut United FC. Pemerintah diharapkan segera menemukan langkah solutif demi kenyamanan bersama.
Ternate, Pijarpena.id
Kelompok Suporter klub sepakbola, Malut United FC yang terhimpun dalam the Superman mendesak pemerintah daerah segera menyelesaikan polemik status kepemilikan Stadion Gelora Kie Raha atau lazim disingkat GKR.
Bagi suporter garis keras itu, ada kekhawatiran yang menyeruak jika konflik tarik ulur status stadion GKR yang berkepanjangan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat (Halbar), akan memicu terhambatnya aktivitas olahraga termasuk jadwal pertandingan klub kesayangan mereka itu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) the Superman, Ikhy MB menyebutkan, stadion merupakan aset publik seharusnya dikelola dengan dasar hukum yang jelas.
“Polemik ini perlu hadirkan solusi kolaboratif berbasis dokumen hukum yang resmi agar pengelolaan stadion bisa berjalan secara legal dan berkelanjutan,” tegasnya melalui keterangan tertulis yang diterima Pijarpena.id, Rabu (20/08/2025).
Menurut Ikhy, perebutan stadion antar sesama pemerintah daerah hanya akan membuat publik bingung.
“Kami kecewa. Stadion yang jadi simbol sepak bola Maluku Utara justru diperebutkan. Padahal kebutuhan utama adalah kepastian tempat untuk mendukung tim kesayangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, suporter mendesak adanya mediasi atau penetapan resmi aset agar stadion dikelola profesional, aman, dan tetap menjadi rumah bagi sepak bola Malut.
“Jangan jadikan stadion sebagai rebutan politik. Kami hanya ingin tempat mendukung tim tetap terjaga,” tandasnya menutup.