Ini Reaksi PPN Ternate soal Insiden Pembuangan Limbah Ikan di Pantai

Ini Reaksi PPN Ternate soal Insiden Pembuangan Limbah Ikan di Pantai
Aktivitas di TPI PPN Ternate. (Foto: Pijarpena.id/Rudi Ruhiat)

Mengetahui ada pedagang yang sengaja membuang limbah bekas atau sisa ikan ke laut atau pantai, PPN Ternate pun bereaksi dengan melarang hal itu dilakukan lagi. Disebutkan, kini sebagian limbah tersebut diolah untuk dijadikan pupuk.

Ternate, Pijarpena.id

Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate, Kamarudin tidak menapik informasi jika ada pedagang ikan di tempat pemasaran ikan (TPI) dalam wilayahnya, yang membuang limbah seperti tulang, sisik, dan kepala ikan langsung ke pesisir pantai dan laut.

Namun, setelah mengetahui adanya praktik buang limbah ke pesisir, aku Kamarudin, langsung memanggil para pedagang dan melarang mereka untuk melakukannya lagi.

Baca pula:  Jadi Saksi Bisu Sejarah di Makian, Begini Kondisi Fort Wailoa Kini

“Kemarin-kemarin memang masih ada pedagang yang buang limbah ikan ke laut. Tapi beberapa hari lalu kami panggil mereka untuk melarang membuang limbahnya lagi ke pesisir dan laut,” katanya pada wartawan melalui keterangan tertulis, Selasa (26/08/2026).

Karena itu, lanjutnya, beberapa waktu lalu, setelah pelarangan tersebut, limbah ikan di pasar langsung ditangani.

“Kita arahkan untuk disimpan ditempat yang telah disediakan untuk diolah,” ungkapnya singkat.

Limbah ikan itu, kata Kamarudin, sebagian ditimbun dengan tanah. Sebagian lainnya, diolah menjadi fermentasi. Hal tersebut, supaya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

“Yang diolah dengan cara fermentasi akan dijadikan pupuk organik. Ada tempat limbahnya di pasar. Bisa silahkan dicek,” pungkasnya.

Baca pula:  Imbang di JIS, Malut United FC Hentikan Tren Kemenangan dan Clean Sheet Persija

Sementara itu, Kepala Pasar Perikanan Bastiong, Siti Marfina Sarma mengatakan, limbah di pasar sudah dikelola pihak PPN Ternate. Namun, dirinya tidak tahu di mana lokasi pengelolaan limbah beroperasi.

“Pengelolaan limbah tidak tahu ditaruh di mana. sehingga limbahnya kami tumpuk di sekitar pasar. Nanti ada petugas kebersihan yang angkat,” katanya saat diwawancarai wartawan.

Ia berharap, perlu adanya pabrik pengelolaannya seperti dulu yang dijadikan sebagai pakan ternak.

“Dulu lebih bagus. Ada pabrik yang khusus mengelola limbah itu untuk pakan ternak. Tapi sekarang tidak ada hanya difermentasi,” pungkasnya. (rud/fm)

WhatsApp Channel PIJARPENA.ID