Sebagai daerah yang memiliki sektor kebudayaan dan pariwisata sebagai ujung tombak ekonomi, Kota Ternate patut memiliki Indeks Pembangunan Kebudayaan. Besaran anggaran sektor ini yang masih minim pun turut menjadi sorotan.
Ternate, Pijarpena.id
Dinas Kebudayaan Kota Ternate dan Pusat Studi Kebudayaan dan Kepariwisataan (PSKKp) Universitas Khairun (Unkhair) menggelar diskusi terpimpin (FGD) dalam rangka penyusunan Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Kota Ternate di Aula Dinas Kebudayaan Ternate, Kamis (04/09/2025).
Diskusi tersebut dihadiri sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berhubungan langsung dengan tujuh dimensi kebudayaan yang menjadi indikator pembangunan kebudayaan.
Diantaranya adalah Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Koperasi dan UMKM, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Sosial, dan Bappelitbangda.
Selain itu hadir pula anggota DPRD Kota Ternate DPRD Kota Ternate, M Syaiful yang juga ketua Komisi II.
Diskusi diawali dengan pemaparan materi oleh ketua tim penyusunan IPK Kota Ternate, Hudan Irsyadi, kemudian dilanjutkan dengan pembobotan dari sejumlah OPD dan DPRD yang hadir.
Saat membuka diskusi, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Muslim Gani, mengakui bahwa penyusunan IPK ini baru pertama dilakukan.
Untuk itu, baginya kegiatan ini sangat penting karena bisa menjadi bahan dasar untuk mengetahui seberapa jauh pembangunan kebudayaan di Kota Ternate.
“Saya inginkan data yang objektif dari bapak ibu dari Dinas sehingga kelemahan dan kekuatan kebudayaan di Ternate dapat diketahui dan ditindaklanjuti oleh pemerintah,” pinta pria yang bergelar Doktor ini.